…Ketika itu, di sebuah bangunan tua.
(wush...wush.........)
Nyanyian lonceng...
(kraaaaaaak......)
Gelap membutakan penglihatanku....
Apa itu? Makhluk apa itu?
Bulu yang tertancap di tubuh ini berdiri tanpa diberi komando.
Iya, berdiri dengan sendiri....
Bau anyir dan angin mendesir semakin membuat hati merinding...
(wuuussssh.....wushhhhhh)
Nggak takut yah?
Emang sih penuh pemaksaan banget pembuatannya, maklum Bos soalnya gak ahli banget dalam hal nakut-nakutin (mau nakut-nakutin gimana, aku aja penakut, huikikik). Suatu saat aku (tepatnya tadi malam, he). Bangsat tuh temen-temenku! Tadi malam tuh khan listriknya tewas (pemadaman bergilir gitu :sialan:). Nah, dalam kegelapan malam yang terus menghujam (ceileh, bahasanye Bos?! ), kami (aku dan temen-temen, belum ada setannya) bernyanyi, berdendang, masak mie, dan jualan sayur bersama dengan menunjukkan bahwa kami adalah Power Ranger (yes, tambah gak nyambung!, tampar Gue!).
Jam di tembok menunjukkan pukul 18.34 WIB, waktu itu Surabaya diguyur wanita-wanita cantik, eh salah maksudnya diguyur hujan yang gede-gede amat (hiperbola banget!). tak lama setelah hujan deras mengguyur tiba-tiba perutku sakit banget, kayak ada ular kobra di dalemnya, hehehe. Yes, alhasil akupun langsung go to toilet dengan gagah berani. Langsung kuposisikan badanku dengan sangat layak dan keren tentunya.
proses neken itunya, dimulai...........tentunya sambil ngeden!
Eeeeeeeeeeeeee........
Eeeeeeeeeeeeee.......
Eeeeeeeeeeeeee.......
Agh........(ternyata dunia memang sangat luas, hehe)
(Sekitar 3 menit berjalan)
Asyuw, lampu mati. Timbul berbagai macam kemungkinan tentang tewasnya lampu kamar mandi yang sedang kudiami. Pertama, temen-temenku yang dengan sengaja mematikan saklar, tetapi hal itu tidak terbukti setelah aku teriak-teriak dari dalem kamar mandi.
Aku : (teriak dengan sekuat tenaga juga ngedennya) Hoei, kau yang di sana! Mus! (Mus, ialah nama temanku).
Mus : Apa? Bukan aku!
Aku : Matamu! Hidupkan nggak? Kalo nggak kamu hidupkan kusantet jadi celana dalemku kamu!
Mus : Edi Sud makan tempe penyet, maksud Lo Nyet?
Aku : (tetap diselimuti ketakutan yang tak berujung, kemudian dengan cepat aku cebok dan keluar)....
Kedua, yang ada dalam pikiranku yaitu lampunya emang udah waktunya dijemput oleh malaikat pencabut nyawa. Tapi itu pasti nggak mungkin, secara lampunya aku beli mahal-mahal (philips, Bos!). terus hal ketiga, yaitu apa jangan-jangan ada hantu perempuan mantan penari telanjang yang doyan remang-remang (hehehehehehe).
Setelah itu aku keluar dari kamar mandi. Yap, ternyata kudapati kalo listriknya tewas dengan sehat walafiat. Rencananya setelah melakukan amanat perut tadi sih mau mandi, tapi berhubung sikonnya kagak mendukung anget yah akhirnya tak mandilah aku. Sebenarnya mandi gak mandi bukanlah masalah yang penting bagiku, secara khan gue udah keren banget (Plis, tampar Gue pake kapak!).
Aku langsung ngambil korek dan masuk kamar. Kubuka pintu dengan perlahan (yap, bener aku emang takut bener), setelah terbuka dengan mengeluarkan suara yang dapat membangunkan bulu kuduk.
Aku : Assssuuuuuuuuuuuuuuuuuuuw!
Aku : Jaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!
Aku : (ngambil apa aja yang di sekitarku, eh yang ada kok malah odol, sikat gigi dan spon).
Aku : Lu sapa, Cuk!
Dia : (terus diem)
Aku : (kembali ke kamar temen-temen, mencoba untuk laporan)
Temen : (semua temenku juga tampak ketakutan dan akhirnya memutuskan untuk mengecek kebenanrannya)
Setelah pintu kamarku dibuka dengan perlahan tuh makhluk yang mau aku pukul pake odol tadi masih berdiri dengan gagah berani di pojok kamar. Langsung deh, aku ngambil sendal dan kulempar dia. Tapi nggak ada respon. Kuambil sepatu dan kulempar lagi, tetep nggak ada respon. Akhirnya ku ambil galon dan kulemparkan.
Aku : (ngambil galon terus kulempar dengan 1000 tenaga kuda)
Plaaaaaaakkkkkkkkk....glundang...prannnngkkkk!!!!????&*%$#
Dia : Uaaaaaaaaaaaaaaaaa......aduh!
Aku : (menjemputnya) dengan gagah berani kutampar tuh makhluk pake sendal baruku!
Ternyata dia tuh temenku sendiri. Namanya Yosa anak seorang Lurah di suatu desa di Kabupaten Bojonegoro. Dia lalu marah-marah dan ngata-ngatain gue dengan memiripkan ku dengan Tom Cruise. Yes, ternyata dia marah karena kulempar pake sandal, sepatu, galon dan yang terakhir tamparan maut sendal baruku. Kekencingan deh Lu! Tadi malam dia nggak nyapa aku, terus kusuap dia pake rokok surya slim satu bungkus, sembuh dia. Dasar wong gendheng! Akhirnya kita pun berpelukan.
Catatan : jangan sekali menyamar jadi hantu jika tak ingin sengsara! Camkan itu!