Sekilas Info: Lagi enggak ada ide buat update tulisan di blog, masih sibuk mainan fixed gear

Tuesday, September 23, 2008

Kembalilah Pulang Wahai Parcel

Akan ku ingat selalu hari ini, yaitu hari selasa tanggal 23 September 2008. Kenapa akan kuingat? karena bingkisan (baca Parcel) dari sekolah raib ditelan si Kolor Ijo. Bangsat tuh orang! AstogpiruLoh lupa, khan lagi bulan puasa, maafkan aku ya Tuhan, Pliis! Isi di dalem parcel sih emang nggak begitu berharga tapi sangat disayangkan bila hilang, secara masih bisa dimakan la yo kok hilang. Huh! (sambil menghela nafas yang sangat panjang sekali).

Hal ini sebenernya udah terasa saat aku datang ke tempat kerja. Yups, tuh parcel sebelumnya emang nongkrong dengan damai di Perpustakaan. Setelah meletakkan tas dan jaketku, kemudian aku menghampiri si parcel tersebut sesaat kemudian aku menyentuhnya lalu menciumnya dan akhirnya kita menikah deh. Ngaco banget! Diam-diam ku buka resleting pembuka tas parcel tersebut, kulihat isi didalamnya ternyata masih utuh dengan selamat Al-Fatihah, kemudian kututup lagi (maksudnya apa coba?gak penting banget).

Jam terus berjalan dengan cepat dan juga kadang lambat bahkan terkadang berhenti karena lampu Traffic Light lagi berwarna merah (gak nyambung dodol!). Sambil memandang jam dinding yang terasa lambat menunjukkan pukul 17.30 (ngarep cepet-cepet buka puasa), sesekali ada percakapan antara aku dan Si Parcel yang sangat malang sekali nasibnya. Mungkin kalo ditulis akan seperti ini percakapannya.

Aku: Diam memandang si Parcel dengan penuh rasa sayang
Parcel: Diam seribu bahasa
Aku: Kamu mau pulang Cel?
Parcel: tetep diem
Aku: Kenapa Cel kok diem?
Parcel: Lagi-lagi diem
Aku: Parcel, kalo marah jangan lama-lama yah!

(sebentar, belakangan diketahui bahwa Si Parcel lagi kena sariawan)

Akhirnya jam menunjukkan pukul 11.45, aku memutuskan untuk tidur sebentar, tapi nyatanya tetep nggak bisa tidur. Kemudian jam menunjukkan jam 13.00, langsung aku mengambil jaket dan tasku. Niat pertama yaitu pulang, tapi karena jam 15.00 aku harus memberi les di lembaga pendidikan belakang sekolah jadi ya tanggung banget mau pulang, secara jarak anatara rumah dan tempat kerjaku berpuluh-puluh kilo (hiperbola banget yak!)

Ku ambil si Parcel yang akan malang nasibnya, kuletakkan di lorong ruang guru, kutinggal sebentar ke laboratorium komputer sekolah untuk ngecek keadaan. Balik lagi setengah jam kemudian setelah shalat ashar, dan hasilnya ....Wah Si Parcel yang baik hati nan tidak sombong HILANG!!! dipikiranku sempet terlintas jangan-jangan si parcel ketemu ma Parcel cewek terus mereka kawin lari, atau jangan-jangan si Parcel takut aku jadikan bahan mutilasi. Hasilnya tetep Si Parcel yang imut nan menggemaskan itu tetep hilang. Yang bikin aneh tu ya kok ya ada prang yang nyolong di lorong ruang guru sekolah, kok teganya gitu loh padahal semua karyawan beserta guru sudah dapet satu-satu. Yah mungkin emang bukan rezekiku, biarlah kau Si Parcel yang baik hati nan tidak sombong berbahagialah dengan tuanmu yang sekarang. Tapi jika engkau tak betah tinggal di rumah barumu, cepatlah kembali pulang ke dalam pelukanku.
Jujur aku masih menginginkan isimu.

Isi Parcel yang gaul nan bersahaja itu tapi punya penyakit sariawan yaitu,
1. Satu toples kaleng besar Good Time
2. Satu toples kaleng besar Butter Cookies
3. Satu kaleng permen Foxs
4. Satu liter minyak Bimoli
5. Satu kilo Gulaku
6.Satu botol sirup Marjan
7. Dan yang terpenting ada boxer baruku yang ada di dalam sana...hiks.....hiks.....hiks

Cepatlah kembali Si Parcel yang baik hati nan tak sombong, pintu rumahku selalu terbuka untukmu.


Saturday, September 6, 2008

Celana Dalam Kedua

Perkembangan fashion akhir-akhir ini sangat pesat sekali. Sangking pesatnya (sebentar, sangking tuh artinya “sampai”) banyak ikan sepat yang ramai-ramai akan menikah muda. Goblok, nggak nyambung!. Banyak jenis baju dan celana untuk pria dan wanita yang sangat beragam, dari mulai yang bagus, aneh dan sampai pada tahap baju yang sangat aneh bin ajaib. Coba deh bayangkan, bagaimana jika suatu saat nanti dunia mode mengacu pada pakaian Tarzan, huehehehehe . Dijamin seratus, eh seribu persen angka aborsi meningkat tajam, bahkan tajamnya melebihi pisau emak saya, hihihihi.

Mulai dari baju yang serba tertutup kayak orang Arab, sampai baju terbuka kayak orang Papua. Emm, ngomongin baju orang Arab yang perempuan aku kok takutnya setengah hidup. Nggak tau kenapa ya, kok setiap habis berpapasan dengan orang berpakaian serba hitam itu aku langsung nggak mau makan setelah habis makan, dan nggak mau jadi pedagang narkoba (maksudnya apaan sih?).

Ngomongin masalah baju dan anak-anaknya, eh baju tuh sekarang anaknya berapa ya? Dan gaji sebulannya berapa ya? Kalo masalah fashion itu aku sangat bergantung pada yang namanya Boxer, yaps benar sekali Boxer. Pokoknya Boxer, aku padamu, dan aku nggak akan meninggalkanmu, hidupku hanyalah untukmu, Ooh, Boxer. Nggak tau kenapa ya, kalo nggak pakek Boxer tuh rasanya gimana gituuuuk. Hampar banget, kata Biksu Tom Shan Chong (emang gitu yak tulisannya?), kosong ialah hampa, dan hampa itu tidak berisi (lawas!).

Aku khan masih hidup sendiri, alias belon punya istri. Hehehehe. Menikah masih belon ada di pikiranku, takut. Habis kata orang-orang menikah itu enak, enak waktu bikin anak thok, hehehehe. Jadi setiap hari aku hanya bergurau dengan kedua ikan kesayanganku dan tentunya merawat Boxer-boxerku dengan penuh welas asih, kasih sayang dan penuh dengan perhatian. Aku mengenal barang ajaib itu mulai dari semester 2, berarti sekitar tahun 2004. waktu itu aku terinspirasi oleh Mr. Bean yang selalu makek kolor, tapi kolornya bermotif bunga-bunga, huik keren banget khan kalo tuh barang ajaib kugunakan. Alhasil mulai dari situlah aku selalu berkeinginan untuk punya barang ajaib yang sangat kudambakan itu. Sampai saat ini aku hanya memiliki 7 buah Boxer, dan tentunya berbeda warna serta merknya.

Boxer putih “ShockSystem”

Ini merupakan Boxer pertama yang kumiliki. Boxer ini aku temukan (emang ada yang buang, Buuk!), maksudnya aku beli di distro ”TePeWoluLas”. Sesampai di rumah aku langsung memakai tuh Boxer dengan sangat pede sekali. Pagi-siang Boxer itu nggak pernah lepas dari tubuh sexyku. Uoh!

Boxer kuning “Black ID”

Kalo ini boxer kedua yang kumiliki. Barang ajaib nan gaul ini aku dapatkan setelah pembelian Boxer putih dalam kurun waktu 1 minggu. Waktu tuh lagi semangat-semangatnya yang namanya shoooooping, hehehe.

Boxer Spongebob “Potlot”

Boxer ini merupakan sebuah benda yang paling spesial di antara teman se-spesiesnya. Karena apa hayo? Yups, seperti namanya ”Spongebob”. Motifnya bergambar Spongebob dan kawan-kawannya.

Boxer garis cokelat “Warning74”

Boxer yang paling serem gambarnya di antara kekasihku yang laen. Gambarnya tuh tikus lagi makan sate (apa coba serem2nya? Huh!). Pokoknya kalo aku makek ni Boxer dijamin seratus persen jadi MaklukTuhanYangPalingSeksi, Augh!


Boxer merah “Skater”

Ni merupakan Boxer yang menurutku paling gak gaul. Karena eh karena minyak itu mahal. Oke, tak akui emang nggak nyambung sama sekali. Tuh Boxer terlalu panjang dan aku paling sebel kalo makek tuh Boxer. Betapa bodohnya aku, membeli Boxer yang membuatku tak nyaman.
Emang goblok, Plok!

Boxer pink “Skater”

Kalo yang ini merupakan Boxer yang paling kusayangi. Dia bagaikan nafas terdalamku dan dia merupakan seonggok berak yang seakan enggan pergi meninggalkan pantatku, Huek! Pokoknya aku paling PeDe kalo lagi makek tuh Boxer, rasanya pengen lari-lari kesanan-kemari sambil mempertunjukkan ke orang-orang "Hoy, pisang goreng rasanya enak yah" (lagi-lagi nggak nyambung, Goblok).

Boxer kotak-kotak “Warning74”

The last, nih merupakan Boxer yang terakhir ku beli dengan uang hasil jerih payahku berkelana mencari kitab suci. Warnanya cukup keren (bagiku) yaitu abu-abu dipertarungkan dengan item. Sekarang mah nasib tuh barang lagi gak jelas alias belum dicuci, nih masih nangkring dengan aman dan nyaman di bak pakaian kotor, Bau. Yeah.

Pesan: Hidup tanpa Boxer bagaikan eek tanpa berak. Hidup Boxer. Hidup PPBSD (Persatuan Pecinta Boxer Selurud Dunia). Hidup Nasi Pecel.

Friday, September 5, 2008

Larangan Pilox-an

Betapa bangganya hati ini saat dinyatakan lulus. Pasti bangga banget khan? Bangganya bahkan bisa-bisa melebihi gedhenya Candi Borobudur (em, nyambung nggak yah?). Apa yang dilakukan anak SMA saat dinyatakan “Hey, kau anak manusia setengah setan. Luluslah kau anak kebo”. Senanglah pastinya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mungkin Luna Maya bakal nyium diriku yang sangatlah rupawan ini (Huek!).

Acara kelulusan di SMA ku, tepatnya di SMA Negeri 2 Genteng yang tercinta dirayakan dengan coret-coret seperti pada umumnya yang dilakukan saat siswa lulus pada umumnya. Jadi pada intinya, NGGAK ADA YANG SPESIAL, HUH! Serta acara coret-coretan itu dipersandingkan (Wuih, emangnya nikahan, dipersandingkan). Maksudnya, guru-guru nggak ada yang merestui kita semua, siswa yang udah pada dinyatakan lulus untuk merayakannya dengan acara coret-coretan. Mereka semua (baca, para guru) mengancam bagi siapa yang ketahuan melakukan aksi anarkis dengan coret-coret baju-de el el, akan dikawinkan sama kucing penghuni sekolah yang ditetapkan sebagai kucing budukan yang nggak pernah mandi dan selalu penuh dengan luka cipokan. Hehe. Oke, yang barusan kalian telahkutipuhuek! Pokoknya para guru mengancam jika masih ada aksi coret-mencoret baju, trek-trekan, atau bahkan yang paling ekstrem mencoret muka kepala sekolah bakal dipersulit saat pengambilan ijazah.
Sesaat semua takut akan ancaman itu.
Satu jam berlalu.

Dimulai dari seekor anak manusia yang dibilang bandel tapi bencong, dibilang manis tapi goblok. Inisialnya MJ (jangan disamakan dengan Marrie Jane, pacarnya Sapiderman). Dia lah anak setan pertama yang bikin ulah. Dia dengan sembunyi-sembunyi mengeluarkan PILOX dari dalam tasnya, yang ternyata udah dipersiapkan dengan tingkat kematangan bagai telor mata sapi goreng yang akan dihidangkan dengan mie goreng, huik enak pastinya. Lapar. Setelah sukses mengeluarkan PILOX dari dalam tasnya, dia dengan kebrutalannya langsung berlarian dengan berkata,
“Minggiiiiiiiir!” dengan kebrutalannya dia masih berlari laksana mau kebelet eek.
“Eh kena tuh MJ?” ungkap Dedik dari seberang telingaku.
“Meneketedonk” jawabku dengan ekspresi kebelet eek juga.
“Hah! Meneketedonk, apaan tuh?” sembari memperlihatkan wajah yang sangat mirip dengan Tukul Cupang.
“Ya, meneketedonk, khan yang bener meneketehek. Orang kebelet aja namanya eek, bukan edonk. Hahahahahaha.” Ketawa kayak anak kuntilanak yang merengek minta dibeliin PS2.
Suasana sekolah masih seperti tadi. Ramai.
Terlihat MJ datang dengan keadaan tetap berlari bagai orang yang kebelet eek. Berhenti di depanku dengan tatapan penuh nafsu gorilla.
Diam.
Proooooooooooooooot. Baju anak-anak perempuan yang tepat ada di sampingku langsung disemprot dengan PILOX (anggep aja gitu suara dari PILOX yang disemprotkan).
“Goblok!” sentak cewek-cewek korban jagal MJ.
Kemudian MJ ditampar, ditendang, terus ditelanjangin dan di suruh lari-lari di lapangan upacara sebanyak 200 kali. Habis itu MJ dilaporkan ke polisi dan didakwa sebagai pelecehan non seksual dan dikenai sanksi udang 3 ton dan dikurung di dalam WC cowok selama 3 tahun. Aku berbohong.
Hehehehe.
Ternyata para siswa yang lainnya telah mempersiapkan PILOX di dalam tasnya. Kontan dari anak-anak yang bergerombol dan bergosip ria, berubah menjadi aksi anarkis memperkosa MJ. Nggak aku bohong lagi. Yang benar para siswa lainnya langsung melakukan aksi coret-mencoret, tanpa memperdulikan ancaman yang guru-guru lontarkan beberapa jam lalu.
Aku diam, karena nggak bawa PILOX. Sebenernya aku ingin ikut-ikutan, tapi apa daya di tasku hanya ada pensil yang tinggal 5 cm dan stipo (stip-x/ penghapus pulpen). Masak aku harus berlarian, terus mencoret-coret baju temanku dan mka temanku pakek tuh barang. Akhirnya keinginan itu sirna begitu saja, karena di depanku berdiri seonggok manusia yang ternyata gadis cantik yang setia menemaniku mulai dari kelas 1 SMA.
“Pulang yuk!” ungkap gadis itu.
“Masak pulang?” jawabku.
“Aku laper nih, makan di Sirot yuk!” jawab gadis itu kepadaku.


NB: Sirot itu rumah makan langgananku. Aku di sana biasanya makan pecel lele. Enak deh pokoknya (menurutku lo ya).

Tuesday, September 2, 2008

Wong Ndeso Versi Gueh

Assalamualaikum, Brur!!! (Cieh, bahasaku kayak anak Geng Motor aja yak!). Tetapi anak geng kok pake salam, cape deh. Tau khan orang aneh bin ajaib yang sekarang jadi milyader itu tuh si Tukul Cupang, eh maksudnya Tukul Arwana. Hehehe. Dia selalu berkata “Oh, dasar wong ndeso, katrok”. Nah, kali ini saya si Bang Curut anak kebo ajaib mencoba dengan segala hal yang ada dalam dunia ini akan membahas dan mengobrak-abrik yang namanya wong ndeso. Tapi ini Wong Ndeso Versi Gueh (ceileh, bahasanya gue!! Cape deh, Buuk!). Jadi, so atau apalah nanti yang ada ngerasa mirip atau malahan sama dengan ciri khas wong ndeso menurut versi gueh dilarang keras untuk menyantet saya karena dijamin nggak akan mempan secwara kita khan anak kebo bukan anak manusia, hehehe.

Hei, kamu-kamu adalah penghuni surga (Lho kok malah jadi lagunya The Rock, entut deh). Betewe eniwe baswe, talking-talking (baca: ngomong2in) The Rock, tuh pentolannya yang mukanya mirip banget ma pentol korek si Ahmad Bedjo, eh salah Ahmad Dhani. Aku kok gemanak getok ma tu anak kadal. Tau gak? Masak blogger dan blogging dikatain kegiatan pembodohan dan kurang kerjaan. Heh, anak kadal yang mandul (baca: Ahmad Dhani), jangan-jangan Lu nggak bisa ngidupin komputer yak? Kacian banget deh Lu, udah anak kadal gaptek pula. Uoh!

Astagfiruloh, ni khan bulan puasa. Gak baek ngomongin orang. Ya Allah ampunilah makhlukmu yang ganteng nan tak sombong ini.

Masalah anak kadal udah kelar, sekarang gantian bahas anak singa. Ngaco banget! Topiknya tadi khan tentang Wong Ndeso Versi Gueh. Jadi nih perhatikan baik-baik, barangkali salah satu atau salah semuanya mirip dengan kamu-kamu adalah penghuni surga (Lho kok nyanyi lagi, dasar anak kadal nggak tau diri).

· Wajah kusam tak bertenaga
Nah, ni merupakan ciri Wong Ndeso Versi Gueh yang pertama. Wajah kusam tak bertenaga, jadi kalo diibaratkan mah kayak kedelai alias keledai. Udah wajahnya abstrak. Jadi kita pasti bingung nentuin mana yang mulut, hidung, mata, tangan dan kaki (Ups, emang kaki dan tangan ada dimuka? Dasar anak kebo!!). Mengapa ciri tersebut tak masukkan ke dalam ciri khas Wong Ndeso Versi Gueh, karena eh karena coba deh bayangin kamu lagi ngedet ma tu orang dan kamu ajak makan di mana getok, yah minimal mekdi-lah. Kamu malu nggak? Kalo nggak malu ya udah nggak apa-apa, terserah situ, hehehe. Masak jadi orang yang berwajah kusam tak bertenaga bangga? Dijamin deh nggak bakalan ada cewek yang nggodain, paling-paling ya coba pengen nampar.

· Badan nggak terawat
Kalo yang ini merupakan ciri khas kedua Wong Ndeso Versi Gueh, yakni badan nggak terawat. Maksudnya yang nggak terawat kayak gimana nih? Nyantai aja, Brur. Kata terawat versi gueh ntu gak melulu harus ke salon, tetapi badanmu harus kamu jaga sebaik mungkin, agar apa anak-anak? Yaps, agar enak dipandang. Coba deh bayangin (sebentar aku akan membayangkan dulu *mbayangin pacara ma Paris Hilton, ngarep!) kalo lu keluar ke Mol gitu ma seorang cewek atau cewek, tapi ingat jangan keluar ma bencong, soalnya info ini hanya untuk yang mempunyai kelamin jelas bentuknya. Tiba-tiba saat pasanganmu tu mau kamu pegang tangannya, terus mau kamu cium, STOP! Ingat ini bulan puasa, janganlah melakukan hal-hal yang dilarang agama, betul? Maksudnya tu kalo pasanganmu badannya penuh dengan panu dan kadas, gimana ? masih napsu Lu? Kagak khan? Mangkanya hal tersebut tak masukkan ke dalam ciri khas Wong Ndeso Versi Gueh.

· Kurus tapi nggak menggairahkan
Nah, kalo yang atu ini bagi mereka yang kurus-kurus. Nggak usah banyak penjelasan kalo yang satu ini, langsung pada contohnya.
Nih contoh kurus yang menggairahkan. Nikmat khan?

· Nggak fashionable (pakaiannya nggak matching)
Kalo yang satu ini mungkin udah barang lama, alias hal lama yang selalu lengket dengan wong ndeso. Yaitu nggak bisa menyesuaikan dengan keadaan yang nyata adanya. Jangan pernah ada alasan yang menyatakan kalo kamu orang yang nggak kreatip, misalnya dengan beralasan, “Mau gimana lagi, baju ku khan Cuma satu ini yang bagus”. Stop, Brur, gunakan akal sehat yang telah dikaruniakan Tuhan kepadamu (Woits, bahasanya itu lo, kagak nahaaaan!!!).

· Kalo makek celana selalu di atasnya pusar
Yang ini sebenarnya sebuah hal yang relatif, karena suka-suka mereka sendiri mau make celana dimana. Tapi mengapa tak ikutkan ke dalam ciri khas Wong Ndeso Versi Gueh. Hal itu karena aku paling sebel ma cewek (baik yang masih perawan atau udah nggak perawan) make calana di atasnya pusar. Kenapa aku sebel bin jengkel? Karena hal itu malah memperlihatkan kalo dia itu nggak bisa berpakaian dengan benar dan baik. Ingat tujuan orang berpakaian itu apa seh? Selain untuk menutupi tubuh dari mata-mata yang nggak pernah sekolah, juga untuk memperlihatkan bagaimana indahnya karunia Tuhan tersebut. Mengapa kok baju banyak modelnya? Ya supaya semakin terlihat keindahannya saat dipakai dan semakin menambah kecantikan sipemakai. Nah sekarang masalahnya kalo makeknya di atas pusar, yang terlihat bukannya tambah cantik tapi tambah ancur, Buuk. Camkan itu! Apalagi ditambah dengan memakai baju yang ketat dan pendek, goblok banget sih Lu, Buuk!

Ingat ini semua hanya ciri khas dari Wong Ndeso Versi Gueh, jadi dilarang ada kekerasan dalam rumah tangga (nggak nyambung, jauh banget lah!).
Kalo ni semua versi gueh, kalo versi Loh???????
Mana ujyan, nggak ada oujyek, beychyek.

Photobucket
Jika Anda mempublikasikan ulang postingan dalam blog ini, Anda harus mencantumkan link blog ini http://curutperkutut.blogspot.com. Hargailah hasil karya orang lain.
design by Bang CurutPerkutut