Sekilas Info: Lagi enggak ada ide buat update tulisan di blog, masih sibuk mainan fixed gear

Saturday, August 23, 2008

Merah = Berhenti Atau Berani

Selamat apa saja seluruh warga Indonesia sebangsa dan setanah air, seair dan setanah, sebatu dan setaman, dan sekencing. Apa yang kamu lakukan saat ini? Halal atau haram? Bagus atau jelek? Indah atau buruk? Semua yang kamu lakukan nggak ada yang ngelarang kok, selama itu nggak memperokosa anak setan, soalnya itu merupakan perilaku yang tidak disukai setan dan Allah SWT. Jadi pada intinya berbuatlah yang baik-baik aja jangan yang nggak-nggak, okey Bibeh!

Aku sekarang khan udah kerja, perhatikan sekali lagi kerja. Hehehe. Tetapi alhamdulillah aku tidak kerja sesuai cita-cita saya dulu, yaitu kerja yang enak dan menghasilkan duit banyak, kerja apa itu? Mau tahu? Sungguh mau tahu? Mau tahu ajaah!hehehe. Proses untuk menghasilkan duit memang saya akui banyak caranya, mulai dari yang terhina sampai yang paling dihina (Lho apa bedanya terus?). Mau dapat duit dengan cepat tetapi kerjanya hanya duduk-duduk saja, pelihara tuh yang namanya babi ngepet atau tuyul dan kawan-kawannya. Tapi kalau mau kerja yang enak dan menghasilkan duit banyak ya jadilah Gigolo dengan baik dan benar, hehehhe. Sory, I’m just kidding Pren.

Lepas tentang apa yang namanya babi ngepetlah, tuyullah, gigololah, apalah, masak apa donk, secara Luna Maya bukan Luna Madonk. Kemarin waktu aku pulang kerja, tepatnya pukul 5 sore. Nah kalo jam segitu seluruh jalanan yang ada di kota Surabaya lagi pada sibuk-sibuknya. Alias kendaraan bermotor saling berlomba-lomba makan kerupuk (hehe, nggak nyambung yah!). Kalian tahu khan yang namanya Traffic light? Kalo nggak tahu, cek kebangeten seh, Rek! (terjemahan *kok kebangetan sih). Traffic Light tu di setiap daerah ada penyebutan yang berbeda,

Surabaya: menyebut Traffic light yaitu ”STOPAN”, yang berasal dari kata STOP mendapat akhiran –AN, yang berarti ”lampu merah harus berhenti”

Banyuwangi: menyebut Traffic light yaitu ”lampu merah” (hehe, nggak keren banget yak!)

Dan untuk kota-kota yang lainnya ya meneketehek..hek..hek.

Sehubungan dengan adanya pembahasan mengenai lampu merah, atau istilah Maduranya Traffic Light. Nah, pernah nggak kamu menjumpai orang-orang yang nggak sabar sama yang namanya lampu merah. Yups, saat lamou merah berkumandang mereka dengan seenak udel emaknya nyerobot gitu ajah, nah kalo di depan nggak ada kendaraan lain yang giliran jalan, tapi kalo ada Trailer, mampus deh, Loh! Ada apa ya dengan mereka itu? Sabar sedikit masak nggak bisa. Peraturan itu dibuat tidak untuk dilanggar dan ingat peraturan itu tidak fleksibel. Jadi tidak bergantung pada yang namanya sikontol (situasi, kondisi dan toleransi). Meskipun ada ibu-ibu hamil dan mau melahirkan terus ada lampu merah yang lagi menampakkan merahnya maka ya harus berhenti, terkecuali AMBULANCE (mengapa ya kata tersebut tidak diIndonesiakan?). Nah, jika mau aman ya gunakan aja yang namanya tuh mobil pocong (warnanya khan putih).

Kembali lagi ke masalah orang-orang yang nggak sabar ma yang namanya Traffic Light. Perilaku seperti itu sangat menunjukkan bahwa dia merupakan salah satu manusia yang tidak dimanusiakan, mengapa? Karena manusia itu punya indera yang sempurna, jadi kalau ada hal seperti itu harusnya tahu dan dilaksanakan ditambah lagi manusia itu punya pikiran, sekali lagi pikiran. Perilaku seperti itu juga termasuk perilaku Wong Ndeso (terjemahan *orang desa). Ayo mulai saat ini jadilah manusia yang berpikir normal dan fleksibel terhadap segala keadaan dan jangan pernah mem-fleksibel-khan yang namanya peraturan. Ingak,ingak, tink! Yeah!

Saturday, August 16, 2008

17-an

Alhamdulillah, hari ini aku sangat capek sekali, bahkan capeknya melebihi capeknnya abang tukang becak. Cak, tarik Cak! Ada apa saja ya hari ini? Tentu saja ada saya yang akan menemani kita semua sehingga kita akan menjadi manusia yang durhaka.hahahaha. maukah Anda menjadi manusia durhaka? Tentu tidak, anak saya tidak cacingan, kalau cacingan minum saja air comberan, huahahahahaha (Ancrit, ada nyamuk masuk tanpa permisi ke mulutku).

*Untuk nyamuk yang baru masuk mulutku dengan sukses, ku doakan kau semoga menjadi nyamuk yang tidak sombong dan baik hati, serta menjadi nyamuk yang paling dikagumi di dunia nyamuk. (Baik khan? Norief, manusia yang baik)

Hari ini di sekolah tempatku ngajar ada berbagai lomba untuk menyambut kedatangan Nagabonar, eh salah. STOP! Maksudku tuh untuk menyambut kedatangan 17 Agustus tahun ‘45, itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia, Merdeka. Indonesia sudah ganjil berumur 63 tahun, jadi ya sudah tua lah, masak ya sudah tua donk, secara Djajamihardja masak Djajamihardonk. Maafkan aku Bang Djaja?? Hehe. Pokoknya di sekolahku sekarang ruame puol, bahkan sampek ada yang bawa spanduk bertuliskan “Turunkan harga BBM” kemudian banyak yang memakai ikat kepala yang bertuliskan “Reformasi”. Em, ini tadi bahas apaan yah? Lomba atau demonstrasi? Sorry, I’m Just Kidding. Hal-hal yang dilombakan untuk tahun ini lumayan sedikit dibanding dengan tahun sebelumnya waktu aku masih PPL. Misalkan tahun sekarang nggak ada yang namanya lomba sepak bola terong, diganti ma oper bola pimpong, kemudian nggak ada lomba tenis meja, padahal lo sekolah punya meja tennisnya terus kalo nggak dipakek dibuat apa coba? Capek deh! Yah tapi yang penting sekolah ini masih ada rasa untuk ingat dan memperingati hari kemerdekaan negara kita yang sangat tercinta ini, Indonesia muach! Sekali lagi ah, emmmuach!

Aku untuk acara sekolah ini menjadi panitia untuk lomba oper bola pimpong yang dikoordinatori Pak Hari Murjanto (Pak, maaf aku nggak bantu sama sekali, habis panas sih khan enakan OL, yatoh?) kabarnya sih masih berjalan dengan damai tu lomba yang anak jerit-jerit kayak mau diperkosa kolor ijo, hohoohoh. Uoh. Kalo prediksiku sih yang menang paling-paling yang anak kelas XII, secara anaknya besar-besar dan udah sangat mengenal lingkungan, jadi tingkat kecurangan yang dilakukan sampai pada tahap 99%, maaf ya anak-anak kelas XII. Semangat!



Monday, August 11, 2008

Hiduplah Indonesia Raya

Untuk memulai postingan ini saya akan menyanyi dulu,

17 Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita,
Hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya Bangsa Indonesia,
Merdeka,
Sekali merdeka tetap merdeka selama hayat masih dikandung badan,
Tetap setia, tetap sedia membangun Bangsa Indonesia,
Tetap setia, tetap sedia membela negara kita.

Bernyanyi sudah selesai. Siap grak!

Lagu nasional tersebut menyiratkan bahwa negara kita yang lahir penuh dengan pengorbanan ini haruslah kita junjung tinggi-tinggi, tapi awas dan harus ingat dilarang CHAUVINISME. Kita semua ialah saudara. Hakikatnya kita semua ialah sama yang membedakannya hanyalah derajat sosial kita dalam masyarakat.

Jika terdapat pertanyaan, apa upayamu untuk mencinta tanah air kita yang tercinta, tanah air Indonesia. Uoh! Mungkin akan banyak jawaban, bergantung dari siapa yang menjawab.
Jawaban anak SD. Pasti mereka akan menjawab akan menjaga lingkungan. Sedang anak SMP dan SMA pasti akan menjawab dengan cara melakukan penyaringan terhadap segala apa yang masuk di negara kita ini atau juga mentok-mentoknya menjaga kelestarian alam dengan tidak menebang pohon sembarangan. Sudah sangat umum sekali ya. Sekarang, upayamu mencintai tanah air Indonesia tetapi yang real dan tidak hanya sekadar ucapan saja itu apa? Tentunya yang sesuai dengan bidang yang kamu geluti sekarang, sebab mencintai tanah air tidak melulu dengan menjaga kelestarian hutan dan kawan-kawannya, tetapi dengan hal lain yang tidak mustahil untuk dilakukan, kenapa nggak?

Negara kita ini akan memasuki masa kakek-kakek atau nenek-nenek (maaf, soalnya saya tidak tahu jenis kelaminnya apa). Cara yang jitu dan sangat ampuh dalam upaya mencintai tanah air Indonesia ialah jadilah orang yang dapat menjadikan seseorang atau dirimu sebagai manusia pada jalan sebenarnya. Bingung khan? Kalau tidak berarti Anda cacingan, hehe. Konkritnya begini, manusia sesungguhnya ialah SDM yang sangat baik bila dikelola dengan baik, nah jika pengelolanya kurang baik ya tidak akan menjadi apa-apa. Gimana tambah bingung khan? Sekarang coba minum obat dulu biar tidak bingung.

Latar belakang saya ialah pendidikan dan saya sekarang ialah seorang guru. Apa upaya saya untuk mencintai tanah air Indonesia kita ini. Jeng jeng jeng. Yups, saya akan menjadi seorang guru yang kreatif, inovatif dan seksi (oh maaf kata yang terakhir tidak masuk dalam hitungan!). Kreatif, apa yang dimaksud dengan kreatif? Ialah suatu kegiatan yang menjadikan sesuatu lebih berguna dan bermanfaat kemudian apa yang dimaksud dengan inovatif yaitu selalu memiliki pemikiran yang terbaru dan berbeda dengan yang lainnya. Nah, itulah yang sebenarnya guru perlukan selain menguasai materi bidang studi yang diajarkan.

Saya sebagai guru yang kreatif akan memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal, sebab apa? Penggunaan media dalam proses belajar mengajar akan menjadikan siswa senang dan cepat tanggap akan materi yang diberikan. Rata-rata penggunaan media akan menjadikan siswa terfokus pada media tersebut dan ujung-ujungnya siswa akan cepat tanggap setiap materi yang diajarkan. Tetapi, media yang diberikan haruslah seupdate dan sekeren mungkin dan yang terpenting harus sesuai dengan materi yang akan diberikan. Contoh real-nya, misalkan saat materinya ialah menentukan fakta dan opini. Kita bisa menggunakan kardus bekas mie instan atau kardus apapun tapi jangan kardus obat nyamuk bakar, kekecilan. Nah kardus itu dijadikan puzzle opini dan fakta. Setiap siswa yang menemukan fakta atau opini dia akan mencari potongan kardus yang bertuliskan opini, dst.

Sebenarnya pengen ada fotonya, tetapi gak ada kamera (hehehe. Hp kameraku baru hilang jadi sekarang tidak punya hp, dasar awak lagi apes).

Mengapa guru harus inovatif, karena supaya siswa tidak jenuh saat diberikan materi pelajaran. Tentu untuk menciptakan suatu yang inovatif guru haruslah menjadi seorang yang up-to-date. Jadi dilarang keras jadi guru yang KOLOT dan JADUL!! Dijamin 100% siswa tidak bakalan bersimpati pada guru seperti itu, yang ada siswa jadi maleeeeeees banget sama guru seperti itu.
Nah, itulah upaya saya mencintai tanah air Indonesia. Bagaimana? Apa Anda merasa tidak nyambung? Coba resapi kembali, apa mencintai tanah air harus dengan menjaga lingkungan atau melestarikan lingkungan. Itu bukan upaya mencintai tanah air, tapi menurut saya itu ialah kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia. Ingat itu ialah KEWAJIBAN!!!! Jadi dengan menjadikan baik generasi muda maka niscaya akan menjadikan negara tercinta ini berubah menjadi negara mak nyuss.

Hiduplah Indonesia raya...
Indonesia raya, merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia raya...

Cintailah negaramu dengan apa yang kamu bisa, jangan mencintai negaramu dengan apa yang kamu tidak bisa. Berikan sebuah hal yang bermakna meskipun itu sekecil kutu.

Wednesday, August 6, 2008

Akhirnya Jadi Guru Juga

Pernah mendengar istilah guru itu merupakan kepanjangan digugu lan ditiru (bahasa Jawa). Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar guru ialah panutan untuk dicontoh. Huik, keren banget donk. Berarti bisa setara dengan artis donk, atau bahkan pahlawan, atau bahkan lagi ahli ilmu pengetahuan, atau bahkan lagi dan lagi…hingga lewati batas (Lho kok malah jadi lagunya Andra n The Backbone???). yah, what ever-lah apa yang dimaksud dengan guru, yang terpenting tujuan guru yaitu mendidik anak didiknya menjadi manusia yang sebenarnya alias bukan menjadi manusia jadi-jadian. Misalkan jadi monyet, jadi gorilla, atau bahkan jadi sedoooooot, kena gigi uang kembali kena lidah uang bertambah.

Hari pertama aku ngajar, tepatnya tangga 14 Juli 2008 (wuih berarti lama ya aku gak ngapdet postingan, maap deh!). Aku nggak merasa canggung sama sekali paling-paling ya pipis di celana (becanda banget Buuk!). Kenapa aku nggak merasa canggung sama sekali? Karena aku udah pernah ngajar sebelumnya, itu tuh aku dulu khan pernah ada mata kuliah PPL 2 (Praktik Pengalaman Lapangan 2), alias ngajar di sekolah beneran dan dilakukan dalam waktu yang sejingkat-jingkatnya, Jakarta 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta (STOP! Kok malah jadi teks proklamasi). Praktik ngajar tersebut dilaksanakan selama 3 bulan, jadi ya lumayan sudah terbiasa menghadapi situasi kelas yang seperti perang dunia ke-1000. Saat itu yang menjadi kelas percobaanku yaitu kelas X-8. Yups, kali pertama ku ngajar aku bertampang sok cool, padahal aslinya emang cool banget gitu loh (hueeeeeek!!). Seperti biasa namanya juga awal dimulainya pelajaran baru jadi ngajarnya nggak serius-serius banget, pokoknya bercanda terus. Saat ngajar ada satu siswa yang lumayan enak dijadikan tersangka dan mangsa dalam bahan percandaan, sebut saja namanya Andriyan. Anaknya tuh kalo disuruh menjawab selalu ada saja tingkah lakunya, mulai dari ngebawa pisau terus melet sambil meletakkan pisaunya di leher teman sebangkunya. Oke, yang barusan emang ngarang banget!

Lepas dari masalah Andriyan yang gak tau kemana arah masa depannya. Hehe. Setelah jam pelejaran selesai sekarang giliran kelas X-7. Yups, di sana juga harus bercanda.

Memang anak-anak saat pertemuan pertama itu harus diberi sebuah keringan dalam artian belajar sambil bercanda. Di sela-sela memberi materi disertakan bahan candaan yang tentunya membuat tertawa lepas, bahkan sampai ada yang lepas giginya (maaf aku berbohong lagi). Eh, gila ya bahasaku sok guru banget, padahal ya emang guru. Sebuah profesi yang dulunya nggak ada sama sekali dalam benak dan pikiranku. Bayangkan aja seorang Norief yang setiap hari memakai celana pensil dan kaos oblong harus menjadi guru yang selalu berpenampilan rapi dengan rambut yang harus pendek, padahal seumur hidup rambutku belum pernah pendek kecuali waktu baru lahir. Tapi mungkin emang yang digariskan-Nya padaku, toh jadi guru juga sebuah pekerjaan yang mendatangkan uang dan pahala dan berlipat ganda tentunya.

Saat kulihat suasana kelas mulai tegang aku isi dengan sedikit banyolan, misalnya dengan jungkir balik di depan kelas atau buang air kecil di depan kelas (itu mah namanya guru GOBLOK!). Hal pertama yang dilakukan saat masuk kelas pada jam pertama yaitu mempresensi siswa. Satu persatu siswa aku panggil dengan suara yang terbilang mirip Delon mau buang air besar.

”Sinta!”

”Ada Pak!”

”Santi”

”Ada Pak!”

”Ternyata kulitmu tak seputih Sinta”

Suasana kelas langsung hening, tiba-tiba dari atas keluar Spiderman yang lupa memakai kolornya. (apa coba hubungannya?). Aku terus memanggil nama siswa satu persatu sambil mencoba menghafal wajah mereka satu persatu.

”Gerrry”

”Iya Pak”

”Kamu makanan atau anak celeng?”

”Anak pocong, Pak!”

Memang setelah diamati dengan saksama antara Gerry dan pocong emang sama yaitu sama-sama makhluk Tuhan yang paling seksi, au...au...au....ih...ih...ih...

Semua pekerjaan di dunia ini pada intinya yaitu menjual. Ada yang menjual barang, menjual jasa bahkan ada juga yang menjual harga diri (harga diri tuh bisa nggak ya ditawar?). Hidup semakin lama semakin susah, tetapi sebenarnya tidak. Hanya saja bagaimana cara kita menjalani hidup itu. Mau dibikin enak ya enak, mau dibikin susah ya susah. Ingat masalah yang datang itu ialah bumbu kehidupan, jadi kalau hidupmu tak pernah menjumpai masalah maka sesungguhnya kamu itu ialah orang yang tak bisa menikmati hidup. Uogh...daradam...daradam.

Setelah Lulus

Alhamdulillah akhirnya lulus juga, terima kasih ya Allah atas segala rahmat yang kau berikan padaku. Kuliah pun telah usai, tapi aku masih ingin sekolah lagi, ya tapi tu semua nggak mudah tentunya, alias harus punya duit banyak dulu. Bagaimana cara mendapat duit banyak dengan cepat? Nyopet, ntar kalo ketangkep malah gak bisa ngelanjutin sekolah. Mau jadi gigolo, mana mau tante-tante girang ma cowok se-kerempeng-aku. Mau melihara babi ngepet, takut babi ngepetnya bilang “Lho yang melihara saya kok mirip ayahku”. Repot memang kalo ingin mencari duit dengan instan.

Yah, kerja yang baik dan rajin pasti nanti akan mendapatkan pahala yang setimpal dari yang kuasa (hehehe, bahasaku sok alim nggak? Kalo nggak ya udah gak papa). Kemarin sih waktu masih kuliah cita-citaku yaitu ingin menjadi seorang wartawan, kemudian berubah ingin menjadi seorang atlet binaraga (khayal banget, Buuk!), sedetik kemudian berubah lagi yaitu ingin menjadi artis, tetapi karena sadar diri akan badan dan wajah pas-pasan akhirnya kuputuskan untuk membatalkan keinginan itu sebelum semakin rusaknya dunia perfilman Indonesia.

Sewaktu lulus kemarin (hehe, tapi masih belum diwisuda) aku sempat berfikir enaknya kerja apa yah. Kemudian aku mencoba melamar sebagai guru di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Yups, itu memang cocok dengan latar belakang pendidikanku, tetapi agaknya kurang cocok ma diriku yang sebenarnya. Secara, Norief Warisman tuh orangnya selalu yang aneh-aneh, nggak pernah bisa yang namanya serius (saat tidur pun kadang-kadang nggak serius, mungkin seriusnya saat bikin anak, hahahha). Ntar kalo anak orang dididik saya yang agak aneh bin ajaib ini, mau jadi apa mereka? Apa mereka mau jadi Tarzan, Hercules, atau Wiro Sableng (berarti jadi artis donk?, gak nyambung goblok!). tetapi aku akan mencoba, setiap manusia pasti bisa melakukan segala hal yang penting ada usaha dan kemauan dan yang terpenting ialan mau belajar dan bekerja keras untuk hal yang namanya bisa.

Seminggu setelah aku mengirimkan surat lamaran akhirnya aku dipanggil untuk interview oleh pihak sekolah. Nah, saat itu aku langsung gemetar tak karuan, saat kencing pun aku terasa gemetar sampai-sampai kencingnya jadi abstrak. Setelah itu Julie Estelle datang ke rumahku dan berkata “Norief, kok ganteng banget sih? Mau nggak kawin dengan saya?” (goblok! Gak nyambung kaleee!). maaf yang barusan negelantur karena habis makan cicak yang gedenya sesemut, emang ada?. Oleh pihak sekolah aku disuruh datang ke sekolah pukul 08.00. Pagi dingin aku terbangun dari mimpiku semalam dengan Leon Kadena, hehehe maunya! Langsung deh aku bergegas untuk mandi, eh ternyata sabunnya habis, tapi no problem lah.setelah diingat-ingat ternyata sabunnya habis karena tadi malam aku gunakan sebagai lauknya tikus yang suka membuatku brutal disetiap malam. Selamat jalan ya tikus semoga arwahmu di sisi raja tikus.

Interview pun dilaksanakan di laboratorium sekolah. Setelah kurang lebih empat jam aku bersemedi di dalam ruangan tersebut akhirnya aku dinyatakan bebas dari penjara, dan dinyatakan sebagai guru baru di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Whaaaatz, Norief jadi guru!!!!! Malapetaka apalagi yang akan segera hadir di muka bumi ini.

Pesan: Jadi guru ternyata enak, karena bisa menjadi presiden (hah, apa coba hubungannya, nggak nyambung kalee, Buuk!)

Photobucket
Jika Anda mempublikasikan ulang postingan dalam blog ini, Anda harus mencantumkan link blog ini http://curutperkutut.blogspot.com. Hargailah hasil karya orang lain.
design by Bang CurutPerkutut