Sekilas Info: Lagi enggak ada ide buat update tulisan di blog, masih sibuk mainan fixed gear

Monday, June 23, 2008

Layangers

Apa yang kalian saat menemukan dunia baru? Apakah senang atau malahan susah karena harus beradaptasi kembali. Ingat orang yang susah untuk beradaptasi ialah seorang yang sulit untuk maju. Ingat itu, maka waspadalah! Waspadalah!

Hidup di dunia ini memang sebuah pilihan, antara iya dan tidak. Jika kita memilih iya maka yakinlah apa yang dikatakan Rudi (Lho?), dan kalau kita memilih tidak yakinlah apa yang dikatakan Rudi kembali (Lho? Kok tambah ngaco). Oke, yang barusan emang becanda. Yakinlah apa yang menjadi pilihanmu sebab itu merupakan jalan atas pemikiranmu, dan jangan sekali-kali memikirkan yang seharusnya tidak kau pikirkan, misalnya mikir tentang alamt rumahnya Maria Ozawa Miyaboi, atau mikir nama kakeknya Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi pikirkanlah yang pasti-pasti aja, oke!

Anak SD itu dibilang nakal ya nggak, terus dibilang nggak nakal ya tentu tidak, anak saya nggak cacingan. Wajarlah jika anak seumuran itu antara nakal dan tidak nakal (yang penting nggak antara ada dan tiada). Sewaktu saya SD hobi yang paling kuminati dan kusayangi ialah main layangan. Yups, layangan! Sekali lagi layangan! Main layangan tu enak banget di mana kita bisa berenjoy ria bagai turis yang lagi berjemur di pantai (apa coba hubungannya!). Saat kita bermain layangan tentu yang menjadi lawan kita ialah angin dan panas dan yang paling ditakuti saat bermain layang-layang yaitu hujyan (dengan logat Cinta Laura). Hujan memang sebuah hal yang sangat ditakuti bagi layangers (sebuatan bagi penggila layang-layang, keren nggak namanya?), karena mana mungkin main layang-layang saat hujan, bisa layang-layang kita jadi mandi kembang tengah siang deh.

Hobiku tersebut memang nggak bisa tersalurkan dengan penuh, sebab orang tua dari kedua belah pihak nggak menyetujui (kayak sinetron aja yah!). Nggak tau kenapa orang tuaku terutama Bapakku nggak mengizinkan anaknya menjadi seorang layangers sejati. Bapakku selalu membakar layang-layang yang kupunyai (kalau itu bisa dinamakan ayah yang durhaka nggak? I’m sorry, Dad!). Tetapi anaknya inikan seorang pejuang sejati (*sambil berdiri dengan tegap dan membawa panci di tangannya) jadi setelah dibakar pasti akan beli lagi dan bertambah banyak, bahkan sampai ratusan (hehe, bo’ong!). mulai dari buat sendiri sampai mencuri kulakukan hanya untuk mendapatkan sebuah layang-layang. Saat nggak punya duit buat beli layang-layang aku berusaha untuk mencari layang-layang yang putus di medan pertarungan. Tentu saja untuk mendapatkannya nggak semudah memakan pizza hasil traktiran, tetapi kemudahannya seperti membalik telapak tangan buaya. Harus dengan perjuangan yang maksimal bahkan bisa dikatakan over maksimal untuk mendapatkan satu layang-layang yang putus. Banyak persaingan antara pencari layang-layang yang lain. Berserudukan, tendang-tendangan, bantai-bantaian, bacok-bacokan, perkosa-perkosaan (oke semuanya itu ialah becanda!).

Sampai sekarang, bila pulang saya tetap bermain layang-layang dan tetap berprofesi menjadi pencari layang-layang jika tak punya duit buat beli layang-layang. Nah, yang menjadi masalahnya tuh, sampai sekarang, sampai umurku 20 tahun aku nggak pernah mendapatkan satu layang-layang, selalu saja kalah sama anak-nak SD dan SMP. Apa karena aku terlalu lemah, atau memang aku sudah digariskan unuk tidak menjadi seorang layangers sejati. Bila memikirkan itu aku pasti akan menjadi seorang yang sangat sedih sekali, makanya bagi duit donk!


Pesan: Janganlah sekali-kali main layang-layang di dalam rumah, dijamin 100% nggak bakalan bisa terbang.

1 comment:

Anonymous said...

Yeye,,,makin keren aja kmu ya hoho
Klo lala c ada di dunia baru ga langsung sok tau, selain malu masih takut cupu hehehe

Diem, nikmatin pemandangan sekitar bis gitu nglakuin sesuatu yang sesuai deh,... gt

Photobucket
Jika Anda mempublikasikan ulang postingan dalam blog ini, Anda harus mencantumkan link blog ini http://curutperkutut.blogspot.com. Hargailah hasil karya orang lain.
design by Bang CurutPerkutut