Aku hanyalah manusia biasa..
Dam...dam...dammm (kok malah nyanyi Radja, realy, I don't like that band. Radja not funky but girly abies).
Kebebasan untuk tidak suka-khan ada, entah aku nggak suka ama situ, ato situ gak suka ame sini, terserah khan, yang pasti aku nggak suka yang namanya sakit gigi lebih baik sakit hati ini (kayak lagu dandut yang judulnya "Sakit Gigi").
Ok dech,
Perkenalkan wahai sodara-sodaraku tercinta, saya ialah sodara kalian yang telah hilang selama berabad-abad lamanya (wah fosil donk berarti.!*idung lu mbenjret*). Nama saya ialah nama yang paling sulit diucapkan diseluruh dunia karena memang saat kedua orang tuaku mencari nama ini mereka mesti semedi 100 hari 1 malem di gua Hiro, dan nggak makan selama 1 jam serta nggak minum selama 3 jam, tapi kalo masalah beol nggak ada larangan, jadi kapanpun di manapun silahkan beoL semau lu.
Tiiiiiiiiiit, back to topic!
Saya Norief Warisman, anak kedua dari bejibun anak dikeluarga kami. Ada anak monyet, ada anak gorilla, ada anak burung, sampai-samapi ada anak titit (lo kok gak nyambung?). Saya terlahir di dunia ini memang memberi tanda-tanda bagi kehidupan di bumi ini, hal ini dibuktikan dengan waktu Emak ku merintih saat kutendang-tendang saat dalam perutnya Emak ku (Mom, I'm really sorry. I Love U Mom). hujan turun dengan begitu derasnya, halilintar menyambar dengan menampakkan kegaharannya, langit terasa gelap (ya elah namanya juga malem, o'on Lu Rief), dan burung-burung tetep gak bisa ngomong, kecuali bulan yang bisa ngomong karena permintaan Doel Soembang dan Nini Karlina.
Kakakku bernama Nur Effendi, dia orangnya aneh. kenapa aneh? karena saat aku masih kecil dan masih imut2nya (amit2 kale) aku khan tidurnya selalu ama kakakku, biasalah anak kecil gak berani tidur ndiri. Nah, ini lah kebiasaan kakakku yang selalu membuat hatiku dug-dug-sarrrrrr yaitu kalo tidur dia selalu memegang titit, katanya enak dan anget (Hello my Brother, How are U now?). Masalah kakakku kelar. Sekarang berganti dengan kedua orang tuaku. Aku terlahir dari rahim seorang perempuan yang bernama Sriatin, tentunya atas kerjasama yang apik bersama Laki-laki bernama Suseno yang tidak lain tidak bukan ialah Ayahku sendiri.
Keluargaku ialah keluarga yang biasa2 ajja, sangking biasanya sampe-sampe ada anak nyemplung sumur dikatakan biasa (hehehe, enggak ding). Maksudnya kata biasa yaitu keluargaku tuch keluarga yang nggak ribet tapi lumayan gaul, buktinya Emakku bajunya selalu gak pernah ketinggalan masalah gosip, terus kalo Papaku gak pernah ketinggalan dech yang namanya kerja (ya iayalah, dasar Norief o'on).
Pesan: Rumahku ialah surgaku! I Love My Family.
No comments:
Post a Comment